TIDAK MEMINTA
DAN TIDAK MEMBERI
H
|
ai
guys! Gimana kabar kalian? Pasti jawabanya, LUAR BIASA! Ya, karena kalian
tertarik untuk mengetahui pengalamanku yang lainnya setelah kalian membaca
postingan-postingan lainnya sebelum ini. hehehe. Aku ucapakan terimakasih
banyak ya teman-teman.
Hari
ini aku F1 (ujian formatif 1) mata pelajaran dibawah ini.
Ini
adalah kali ketiga aku ujian ditingkat perguruan tinggi. Materi yang diujiankan
telah aku pelajari dikelas lewat presentasi teman-temanku. Tetapi tak berarti
aku menguasai materi yang akan diujiankan secara sempurna. Karena banyak
“menurut UU” hehehe. Dan tadi malam aku baru membuka kembali materi yang akan
diujiankan hari ini (hanya 15 menit) karena kegiatan kemarin cukup melelahkan
sehingga mataku meminta untuk lekas dipejamkan hehehe. Dan pagi tadi aku baru
membaca kembali (hanya 10 menit). Siangnya ketika jam kosong aku membaca-baca
kembali entah berapa lama karena sembari ngobrol dengan temanku.
Tibalah
waktunya ujian. Aku langkahkan kaki memasuki kelas dan “hahahahaha” tawaku tak
tertahan melihat 2 baris bangku paling depan kosong melompong. Mungkinkah tidak
ada maksud terselubung didalamnya? Aku berusaha menepis itu semua dalam
pikiranku tapi aku berpikir mengapa jika tidak ada ujian semua berlomba duduk
paling depan. Akupun memilih untuk duduk dibaris paling depan dan tepat
berhadapan dengan dosen. Wow rasanya itu “sesuatu”.
Doaku
selalu sebelum ujian “Tuhan terimaksih aku boleh mengikuti ujian hari ini.
Tuhan ampuni aku belum belajar sungguh-sungguh. Kiranya Tuhan yang mampukan aku
menjawab soal-soal yang diberikan. Berikan aku hikmat pengetahuan-Mu Bapa. Aku
hanya mau mengandalkan-Mu Bapa. Hasilnya hanya untuk kemuliaan-Mu Tuhan. In the
name of Jesus, amen.”
Ternyata
kelima soal ujian yang diberikan adalah materi yang aku pelajari. Tuhan Yesus
LUAR BIASA! Karena yang aku kuasai hanya kelima materi itu. Meski ada beberapa
poin yang lupa hehehe. Selang bebrapa menit beberapa temanku bertanya padaku.
Dan aku berkata kepada mereka “Maaf, prinsipku tidak meminta jawaban dan tidak
memberikan jawaban.” Ada yang merespon dengan senyum kecewa ada juga yang
kesal.
Aku
berpikir bahwa bebrapa dari mereka tidak akan menyukaiku dan berpikir aku
sombong. Tapi memang sudah semestinya sebagai anak Tuhan aku harus berbeda. Ya
dimulai dari hal sederhana tapi sulit dilakukan yaitu tidak mencontek. Tetapi
puji Tuhan aku sudah tidak bolong-bolong lagi dalam hal tidak mencotek dimulai
dari Ujian Nasional tingkat SMA (kisah tentang UN SMA ini akan aku share waktu
selanjutnya ya).
Karena
rindu Tuhan mempercayakan perkara-perkara yang besar terhadapku maka dari itu
aku akan setia dalam perkara kecil (salah satunya tidak mencotek). Dan kerinduanku
yang lain aku ingin teman-temanku melihat bahwa Yesus dalamku dan Hanya Roh
Kudus yang mampu menolongnya. Sehingga mereka percaya dan diubahkan. Jangan
sampai mereka berpikir bahwa anak-anak Tuhan sama saja dengan mereka yang tidak
mengenal Tuhan.
Aku
merasa bangga bisa mengandalkan Tuhan. Mengandalkan Tuhan artinya tidak
mencontek atau bertanya kepada teman atau open
book ataupun menggunakan catatan kecil atau juga searching google. Hehehe. Meskipun Tuhan menolongku dengan
memberikan soal yang aku kuasai tapi diwaktu yang bersamaan Tuhan menegurku
untuk lebih giat belajar.
Aku
rindu teman-teman yang membaca kisahku ini dikuatkan untuk tetap setia pada
perkara yang tuhan percayakan untuk kita kerjakan. Biarlah pemikiran,
perkataan, sikap dan perbuatan kita menunjukan bahwa ada Tuhan dalam kita.
Supaya mereka yang belum mengenal Tuhan boleh melihat sperti apa itu Tuhan
lewat kita.
YEREMIA 17:7
DIBERKATILAH
ORANG YANG MENGANDALKAN TUHAN YANG MENARUH HARAPANNYA PADA TUHAN
*menerima
krtitik dan saran teman-teman, supaya dapat menulis lebih baik lagi ya.
SUNDAY,
OCTOBER 5, 2015